Lirih rinduku bergejolak menepi pada malam yang sunyi.
Semilir angin membelaiku di saat tangis menerpaku.
Pedih perih rinduh ini seolah tiada henti.
Bayangmu membuatku lemah untuk berdiri.
Aku tak tahan menahan pedihnya hidup.
Aku tak mampu bangkit jiwaku selalu terpuruk.
Ayah...
Melodi ku mesra tangis menggema ketika penaku menulis namamu.
Tangis menjadi bumbu dalam syairku.
Aku tak kuasa saat ku catat majas tentang kerinduanku.
Rasanya sakit perih karna tangisku tak pernah ada jawabnya.
Luka memang kurasakan..
Namun penaku tak pernah berhenti mencatat syair tentangmu..
Aku hanya mampu mengungkap rindu melalui batang puisiku..
Diamku adalah tangisku..
Senyumku adalah sedihku..
Puisiku adalah rinduku..
I miss you father.
By ; Alfred Pekei
By ; Alfred Pekei
0 komentar:
SPEAK UP YOUR MIND
TELL US WHAT YOU'RE THINKING... !