Mahasiswa & Pelajar Malang merayakan Perayaan HUT IPMAPA
Ke-34. Dimana, perayaan tersebut diikuti
oleh seluruh mahasiswa Papua dan Papua
Barat serta beberapa mahasiswa dari Flores dengan Thema Semangat 34 Tahun IPMAPA Malang. Sub themanya Kita
Tingkatkan Jiwa Patriotisme dan Nasionalisme . Bertempat di Aula Universitas Tribhuwana
Tunggadewi (UNITRI) Malang pada pukul
17.00 WIT - 21.00 WIT. Perayaan ini
dirayakan tepat pada berdirinya IPMAPA, yaitu pada tanggal 10 Juni kemaring. (11/06/14).
Rangkaian
acara dalam perayaan ini, sebagai berikut: diawali dengan selingan musik.
Selanjutnya doa pembukaan sekaligus lagu
pengantar masuk pada Ibadah singkat. Dilanjutkan dengan pembacaan sejarah
singkat berdirinya IPMAPA di Malang. Selanjutnya sambutan-sambutan yang
diselingi dengan Pentas Budaya yang
dibawakan oleh Ikatan Pelajar & Mahasiswa Papua Paniai Raya (IPMAPAPARA)
mengenai adat istiadat maskawin. Selanjutnya pemotongan kue Ulang Tahun yang
diundang kepada semua ketua atau
perwakilan ketua dari paguyuban yang ada di Se-Malang Raya, dan berakhir dengan
pembagian-pembagian piala pemenang Turnamen Futsal Putra serta pembagian kado
atau penghargaan.
Dari sejarah yang di bacakan perwakilan
dari mahasiswi Malang oleh saudari Mega Kristin Erari, IPMAPA terbentuk pada 34
Tahun yang lalu di Malang. Nama ikitan saat itu IPMAIRJA. Nama ikatan
IPMAIRJA dikarenakan saat itu nama
Provinsi masih Irian Jaya. Ikatan ini
dibentuk saat itu oleh beberapa senioritas seperti Bapak Mambrasar dan Bapak Otis. Ikatan ini
terbentuk karena ada rasa sama-sama merantau. Dengan terbentuknya ikatan ini,
Mahasiswa Papua yang ada di kota study Malang dapat berkumpul jadi satu dan
saling mengenal tanpa membedakan. Nama ikatan IPMAIRJA pun diganti menjadi
IPMAPA saat nama Irian Jaya diganti menjadi Papua. Dengan berjalannya waktu,
Terjadi pula Reorganisasi-reorganisasi yang awal ketuanya adalah Bpk Mambrasar
dari tahun 1980-1982. Hingga pada periode saat ini yaitu dari Tahun 2013-2015
yang diketuai oleh saudara Anton Nawipa.
Dalam
perayaan ini, ibadah singkat dibawakan oleh Bapak Pendeta Andy Pahabol. Khotbah
kali ini yang di ambil dari Injil Lukan 2;41-42 dan Lukas 5;2, maknanya adalah
bagaimana kita dapat meningkatkan jiwa Patriotisme dan Nasionalisme dari jiwa
yang kita miliki. Mulai dari yang kecil hingga hal yang besar. Sebagai contoh orang berjiwa patriot adalah
senioritas kita. Mereka sudah menujukkan buktinya bahwa mereka sudah menjalankan
dan mempertahankan hingga kini. Jiwa patriot adalah jiwa semangat, patriot,
punya nilai semangat.”Lanjut Pendeta Pahabol.
Didalam Lukas 20;40, mengartikan bahwa Yesus menunjukkan
pribadinya berdiri membangun dan menyelamatkan. Kita saat ini berada di rumah
orang, di Tanah Jawa ini. Mari kita menunjukkan rasa patriotisme. Terpenting
bagaimana kita hidup untuk sesama atau
orang dan yang terlebihnya hidup untuk Tuhan.“lanjutannya.
Di dalam sambutan, pertama
disampaikan oleh ketua Pelaksana HUT IPMAPA Malang, saudara , Yusuf V Tatoriam.
Saya mahasiswa baru angkatan 2013. Masih pada tahap penyesuaian. Apabila ada
kekurangan, kami panitia mohon maaf. uang pengeluaran dalam acara perayaan ini
sekitar Rp. 5.000.000,00 dari beberapa
pencarian dana maupun dari uang iuran.
Kami mengharapkan Untuk kedepan agar tetap memberikan kado
atau penghargaan kepada mereka yang selalu berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan yang akan maupun sudah kita jalankan, agar kita semua tetap
berpartisipasi didalamnya.”Lanjut Ketua Pelaksana HUT ke-34 saat memberikan
kado atau penghargaan.
Lanjut
sambutan dari Polsek Lowokwaru, Bapak
Kuswara. Saya baru 2 minggu di Malang. Tepatnya di Polsek
Lowokwaru. Kalian datang jauh-jauh dari
Papua untuk menimbah ilmu dan kembali membangun Papua. Itulah harapan anda dan
orang tua. Saya tahu kalian.” Lanjut Pak Kuswara yang pernah tinggal dan lama
di Papua sejak Tahun 1982 itu. Otak saya sama dengan kalian. Bedanya hanya saya
rambut lurus. Untuk itu, saya mohon kita di sini tetap menjaga keamanan dan
kita menjaga adat orang jawa di sini. Saya tau kalian teman-teman yang berjiwa
kemanusian.’ Lanjutannya.
Sesuai Thema yang sudah ada, kita harus mengambil contoh
dari senior-senior yang sudah selesai dari sini. Seperti yang di katakan Bapak
Pendeta tadi. Saya mohon juga teman-teman
untuk tetap menjaga dan saling menghargai satu sama lain. Baik itu,
Jawa, Ambon, Flores, dll.”ujar Pak Kuswara.
Kita
disini harus belajar menjadi seorang yang patriot. Bukan patriot yang negatif,
tetapi tanpa membedakan kita memantapkan diri kita untuk kembali membangun
Papua. (Senioritas Malang, Bapak Stefanus Pakage). Lanjut Ketua IPMAPA, saya
hanya mau sampaikan bahwa ikatan kita ini sudah tua, sudah berumur 34 Tahun. (IPMAPA/ Salmon Pekei_BEKO)
0 komentar:
SPEAK UP YOUR MIND
TELL US WHAT YOU'RE THINKING... !