Ibadah Perayaan Natal IPMAPA Malang, Damai Di Bumi Berarti Juga Damai Di Hati

Keluarga besar Dan mahasiswa Papua se-Malang raya mengadakan ibadah perayaan Natal di aula universitas Merdeka Malang ( UNMER ) jln. terusan dieng,  malang, jawa timur ,minggu (15/12/2013).

Pdt. mayor, memimpin ibadah perayaan Natal yang dihadiri  oleh selaku senioritas  dan mewakili pemerintahan kota malang ,kris anton imbiri dan para undangan lainya.

Lanjut , pdt. Mayor ,mengatakan, semoga hikmah Natal, membuat kita semua dapat lebih baik lagi. “Lebih baik kepada diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Sebagai mahasiswa  menjadi lebih kompak dan damai siapa saja ,baik lingkungan ,dalam pergaulan  maupun sesama  kelurga sesuai dengan tema ibadah datanglah ya,raja damai,” pungkasnya.

Pendeta.mayor mengatakan, datanglah raja damai, dalam kitab yesaya pasal 9:5. ” yesus telah lahir bagi kita semua umat manusia ,kalau damai  di bumi belarti damai juga hati kita  ,” katanya.

Sub thema kegiatan natal  “ dengan momemtun natal 2013 ,kita memiliki  harapan baru serta meningkatkan solidaritas antar, kelurga besar dan mahasiwa papua se-malang raya.”

Ketua pelaksana Arie Waropen dalam sambutan   mengatakan, kegiatan ini berjalan baik dan lancar karena pertolongan Tuhan ,dan  juga saya mengucapkan terimakasih bangak kepada teman,teman yang telah meluangkan  tenaga ,waktu ,pikiran untuk menysukseskan kegiatan natal ini. katanya

Dalam sambutannya mewakili senioritas Yompis,Tabuni  mengatakan, dengan kasih karunia Tuhan, kita dapat berkumpul untuk beribadah kepada Tuhan. “Tujuannya agar tercipta hubungan antara satu dengan yang  lain kalangan mahasiwa papua  se-malang raya kita bergaul bebas siapa saja,dan jangan membedakan-bedakan  dari pante dan gunung , sehingga tahun baru 2014  ini organisasi IPMAPA  Malang  lebih baik dan eksis,” katanya.

Ia mengajak kepada seluruh Mahasiswa papua se- malang raya  untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi tiap hari dengan dilandasi Kasih Kristus demi untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Cinta kuat seperti maut, Tuhan adalah sesuatu yang penting dan mengikat kita dalam bangku perkulihan di tanah rantauan. “Jadikan Tuhan sebagai kekasih kita dan menjadi paling penting dalam kehidupan kita,” ucapnya.

(Nabirenet / Martinus p)